Monday, October 24, 2011

Pulling up my hair

I know. I broke my promise. I did not write regularly, I did not write some contents I intended to do, I even did not take a good care to this blog. Thus, I think what I really want to say is that I am not gonna pull up my hair. As a matter of fact, the facts that I haven't written anything in months have frightened me. I become sooo sensitive about blogging because I forced my self to remember you-don't-write? thing. I guess, by having a deal with my self about this new regulation, I can be more productive in writing, no?!

I am a water flowing to the ocean. *I'll write just when I want to write*







There, I said that! Damn, it feels good to say that! ;)

Wednesday, July 6, 2011

This is the 5th!

Horeeeeeee.

This is my fifth post of the day. Berarti kesampaian juga nih gua nulis 5 blog di hari ini. ihhh..seneng deh. Walaupun jatohnya agak maksa biar pas 5. Masih harus banyak dievaluasi tuh tulisannya, huhu. Tapi kan ya.. kalo gak dicoba ya sama aja dodol. Ih emang deh kata-kata sakti gua mujarab bener,

'there is always the 1st time in everything you do'

So (diiringi dengan ucapan syukur), have a try.

^_^

Mocca Lastshow!

Sebagai teaser aja ya, gua akan membuat review alias ulasan komplit tentang Last Concert Mocca yang bakal diadain di Balai Kartini tanggal 15 Juli ini. I really can't waiiittt!!!!

Walaupun rada sedih ini band bakal vakum, tapi toh lagu-lagunya masih bisa didengerin kapan aja kan?

PULP FICTION; UNQUESTIONABLY COOL! Part 1

Pulp Fiction (1994)
Director: Quentin Tarantino
Casts: Uma Thurman, Bruce Willys, John Travolta, Samuel L. Jackson

Pulp Fiction Poster

O-mai-gad. have you watched Pulp Fiction?

It is another masterpiece from Quentin Tarantino, and I have no words to say. Tapi kan ya mau posting tentang itu jadi ya gua tulis aja deh..

Guys, Quentin Tarantino itu director sekaligus produser jenius banget menurut gua. And he is still young and cute! Aww.
Awalnya gua nonton Kill Bill dan langsung jatuh cinta. Agak terlambat sih, Kill Bill tuh keluar tahun 2003 dan gua baru nonton (vol 1 & 2) dan ngefans tahun 2011. Yaoloh kemana aje? Tapi kan there's always the first time in everything i do, hahahhaha baliknya kesitu lagi.

In this occassion, i am not going to share a review about Kill Bill. I am going to shout out the beauty of Pulp Fiction.

Gak beda jauh sama Kill Bill, Tarantino mengangkat tema pertikaian, balas dendam, loyality, dan kriminal dalam film Pulp Fiction. Jadi tuh ceritanya tentang sekelompok gangster yang, yaah..namanya juga gangster, kerjanya melakukan yang sebagaimana dilakukan oleh para gangster. Kalo ada musuh, ya dibunuh. Kalo terbukti berhianat, ya ditembak. Kalo disuruh apapun sama bos ya lakuin aja, kepala jadi kaki kaki jadi kepala. Manisnya film ini, sebanyak-banyaknya dosa lo sama institusi permafia-an (kok gak enak ya), jikalau lo tiba-tiba sama-sama dalam posisi lemah (either lo yang lemah atau anggota gangster yang lo hianatin juga lemah) karena ada pihak ketiga yang ambil keuntungan, lo akan dimaafkan dan diampuni juga dihormati apabila lo turut menyelamatkan nyawa anggota gangster yang bersangkutan.

Kok jadi ribet ya? Jadi gini deh, gue jelasin sesuai dengan scene paling menarik menurut gue ya.. adegan ketika Butch (Bruce Willys) nyelametin si bos gangster yang bernama Wallace (gak tau namanya siapa, orang kulit item yang berbadan besar yang main di film Green Miles itu. au ah lupa). Butch itu lagi dalam pelarian dan diuber-uber sama sekelompok gangster itu. Pas lagi heboh adu tembak yang sukses ngancurin satu kota, mereka tiba-tiba ditodong di bawah anceman pistol. Kebayang gak? Butch nodong pistol ke Marselus, trus ada cowok yang nodong pistol ke kepala Butch dan Marsellus. Dan memaksa Butch untuk melempar pistolnya. Trus cowok itu manggil polisi. Gak lama setelah itu Butch dan Marsellus pengsan (karena dipukul dengan senapan laras panjang di kepala) trus disekap di bawah tanah, daaaaaaan... datanglah seorang polisi yang kemudian diketahui bernama Zed. Disini paling jijik sih, karena instead of nangkep tu orang dua, si Zed malah memilih-milih salah seorang dari Butch dan Marsellus untuk dibawa ke sebuah ruangan. Dan terpilihlah si Marsellus. Abis itu?? Di sodomi aja dong... tai banget kan?

Butch sebenernya belom aman, nanti juga bakal tiba giliran dia. Tapi kan doi jagoan (dikisahkan dia adalah seorang fighter) jadi tali dan iket kepala yang mengikat badannya bisa lepas. Tapi terus pas dia akhirnya bisa kabur, dia diam sejenak. Dan memutuskan untuk menolong Marsellus, bos mafia gendut tadi, yang hampir aja ngebunuh dia di pertikaian sebelumnya. Abis itu? Si polisi ditembak pas di 'anu' nya dan case closed. Butch dimaafkan. Sweeet banget gaaaaak? Menurut gua itu sweet banget.

Satu dari sekian banyak hal yang gua pelajari dari film ini adalah even gangsters keep their words. Once they say they forgive you, then they mean it. You are forgiven. Forever! Asik ya?

Banyak lah nilai manhood, brotherhood, dan solidarity yang muncul di film ini. Bravooooo Tarantino!!

9,5 out of 10, I guess!

Bisa gak ya?

Hari ini saya sedang berada di Lab Komputer Perpustakaan Baru UI (yang iMac semua itu loh). Hahaha, iya gua tau gua norak. Tapi gua mulai betah disini. Mengingat semester ini gue lagi semester pendek, jadi setiap pulang SP kesini dulu deh abis itu. Yahuuuud!

Kalo  dipikir-pikir, idup gua lagi enak-enaknya gitu nih. Kan kuliah cuma dua kali seminggu, siaran RTC lagi libur, dan tawaran liburan atau main datang menghampiri silih berganti.
(Sing: sungguh senaaaang amat senang, bangun pagi-pagi sungguh senang!)

Tapi ya tetep aja gimanapun juga gua pengen banget lebih produktif lah selama liburan ini. Ya..apa kek gitu. Kalo bisa yang ada duitnya bos. Hmm, selama ini gua ngandalin tambahan dari ngajar. Tapi sekarang lagi libur sih. Jadi harus mengecangkan iket pinggang dulu nih daripada abis tabungannya. Tawaran magang dengan penghasilan yang lumayan ada sih, udah dipanggil interview sih, bahkan udah interview. Tapi ampe sekarang gua belum dihubungi lagi... ahuhuhu. Lumayan manyun deh nih gua. Ya kalo kata Nikita Willy sih "Ku akan menanti...meski harus penantian panjang..."
hahhaha. Nah, selain itu gua juga dapet panggilan lain (alhamdulillah) sebagai fasilitator OBM UI. Ya gua dapet info dari temen gua, trus gua donlot form nya, kirim, eh dipanggil. Huaaaaa... moga-moga aja bisa keterima. Katanya duitnya lumayan.

Eh tapi kok gua duit melulu sih pikirannya? Yah, abees. Jadi tuh banyak banget keperluan yang harus dipenuhi dalam waktu dekat. Gua udah mau semester akhir udah makin mikir lah gua. Gua lagi kena musibah laptop rusak plus pc rumah ngadet, jadi ya gua mau nabung biar bisa beli laptop lagi. Biar pas kuliah semester depan bisa asoi dan gak rempong. Jadi gak salah dong mikirin duit mulu? kan buat kuliah.

Balik lagi ke pernyataan gua seputar pengen lebih produktif, gua jadi nyadar nih. Kalo mau produktif kan gak selalu uang. Bisa juga dengan memperbanyak informasi, menyalurkan hobi, mengurangi keterbatasan, dll. Hahahha.. jadi dengan kata lain, mulai dari sekarang gua pengen produktif menulis. Itu bakal jadi goal gua lah selama liburan ini. Nah, untuk hari ini target gua bisa posting 5 tulisan di blog (yang belom ada followernya) ini.

Bisa gak ya? Bisa deh. Hajar!

Tuesday, July 5, 2011

New Culture in Town (me): Writing

I have to admit, i am a little late.
Mark my words, i am going to write regularly in this blog. It took me two-hour of interview to realize that i am left behind. The interviewer asked whether or not i had a blog. --___--
He strongly believed that a student of literature should have had a blog. Deep inside i realized that i should have written a blog. Well, to be honest, i do write something in my spare time. But I never put my previous writing into a published blog because.....
i am too lame to think that those things(my writings) deserve a publication. ;(

Thank you for 'slapping' me, dear interviewer. I am writing.



(A note in a library)